BOGOR - Proyek
Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Utara di Kampung Cogreg, Desa
Cogreg, Kecamatan Parung hingga saat ini belum juga belum rampung, padahal
sudah melewati target.
Hal itu membuat Anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat Asep Wahyuwijaya, menyesalkan lambatnya pembangunan.
Padahal, anggaran dari Banprov sangat besar mencapai Rp 112,6 miliar.
“Saya terus terang kalau harus
disampaikan sangat menyesalkan karena stakeholder di Kabupaten Bogor ini
membuat penggunaan anggaran pembangunan itu tidak selesai tepat waktu,” kata
Asep Wahyu kepada wartawan saat menggelar reses di wilayah Rancabungur, Kamis
10 Maret 2022.
Pria yang akrab disapa Kang AW
itu melanjutkan, pembangunan RSUD Utara itu padahal nilainya sangat besar,
namun tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Perlu diketahui bantuan
Pemprov Jabar itu untuk RSUD Utara angka terbesar yang diberikan buat satu
pembangunan rumah sakit, seharusnya bisa dimaksimalkan,” tegasnya.
Dia menyebut, harusnya itu
sudah maksimal, tapi ada informasi kondisi masih terbengkalai dan kembali
diperpanjang waktu pengerjaannya.
“Artinya pelayanan kesehatan
di wilayah utara menjadi terlambat, minimal ketika sudah rampung bisa pemenuhan
BED dulu tapi pembangunan ini malah belum selesai,” kata AW.
Seperti diketahui, proyek
pembangunan proyek RSUD Bogor Utara diberikan waktu tambahan dan sanksi denda
Rp 93 Juta perhari sampai tanggal 19 April 2022 dan dimulai awal bulan Maret
kemarin. Bahkan, kontraktor RSUD Bogor Utara dituntut ngebut dalam bekerja
menuntaskan 20 persen sisa pekerjaan pembangunan tersebut. (Ceklissatu)
0 Komentar