BOGOR – Anggota DPRD Jawa
Barat, Asep Wahyuwijaya atau AW mengaku bingung soal utang PT Bandara
Internasional Jawa Barat (PT BIJB) yakni Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
melahirkan Bandara Kertajati.
"Yang
harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya utang piutang PT BIJB
kepada para kreditur bisa turut terselesaikan lalu Pemprov Jabar pun
mendapatkan kelebihannya, jika saham di BIJB itu mau dijual," ungkap Ketua
Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu saat dihubungi dari Bogor, Senin.
Menurut
legislator asal Kabupaten Bogor itu, Pemprov Jabar tak mesti lagi andil dalam
mengurusi Bandara Kertajati. Pasalnya, Pemprov Jabar tidak memiliki kewenangan
atas Bandara Kertajati sejak terbitnya Undang-undang nomor 23/2014 tentang
pemerintah daerah.
Maka,
AW menyarankan agar PT BIJB dijual ataupun dipailitkan merujuk pada
Undang-undang nomor 23/2014 yang menyatakan bahwa pengaturan, pengendalian dan
pengawasan kegiatan penerbangan sudah sepenuhnya menjadi urusan pemerintah
pusat.
"Bayangkan
saja, untuk kebutuhan operasionalnya sudah kembang kempis, bayar listrik pun
susah gak mampu, tiba-tiba sekarang kewenangannya pun dicabut, gimana mau bayar
hutangnya," kata AW.
Sebelumnya,
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan selain dioperasikan untuk
mengangkut penumpang dan kargo, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten
Majalengka, akan difungsikan untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau
perawatan pesawat.
"Bandara
Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana. Kita
tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan
perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau
kargo sudah dimulai," kata Emil sapaan akrabnya.
Emil
menuturkan ada maskapai penerbangan internasional yang minat membuka MRO di
Bandara Internasional Kertajati dan hal itu sudah dilaporkan kepada Presiden RI
saat pihaknya menghadiri rapat terbatas di Jakarta.
"Juga
saya laporkan ke Pak Presiden ada pihak penerbangan internasional di Asia yang
juga berminat membuka MRO maskapainya di Kertajati," tuturnya.
Sumber: Antara (5/4/2021)
0 Komentar