BOGOR – Partai Demokrat (PD) mulai menghangatkan mesin organisasinya, jelang pilkada Kabupaten Bogor 2018 mendatang. Salah satunya dengan rencana menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra Jawa Barat.
Komunikasi ini, kabarnya akan tertuang melalui penandatangan
nota kesepahaman. Jika ini terjadi, maka Gerindra akan diperkuat tiga partai
besar, yakni PKS dan Demokrat.
Sebelumnya, Ketua OKK DPD Gerindra Jabar, Bucky Wikagoe
menyebut, salah satu bakal calon bupati Bogor, Didin Supriadin sudah membuka
komunikasi dengan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi.
Ia juga menyebut, dari hasil pertemuan tersebut, DPD Gerindra
akan melakukan komunikasi dengan Gerindra di Kabupaten Bogor.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPD PD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya,
sedikit menyindir langkah Didin membuka komunikasi dengan Gerindra.
Ia pun meminta, dan berharap, pihak-pihak yang akan tampil di
pilkada kota dan kabupaten, bisa bersabar.
“Tunggu arahan dari Provinsi (DPD PD), karena yang pasti akan
(partai) berdiskusi dan berkonsultasi ke DPP-nya masing-masing,” kata Asep
Wahyuwijaya, Selasa (15/8).
Kang AW-sapaannya- menjelaskan, komuniasi antara Golkar dan PDIP
tingkat Jawa Barat, memberikan dampak di kota dan kabupaten lainnya. Hanya
saja, hal itu akan kacau jika pengurus di tingkat kota dan kabupaten ikut
menetapkan dan mem-feit’acompli pengurus di provinsi.
“Sementara pengurus parpol di provinsi punya agenda pilgub, bisa kacau balau kerjanya parpol di Jabar ini,” katanya.
“Repot kalau koalisi di masing-masing kota/kabupaten dipaksakan ke pengurus parpol di provinsi. Kesannya menjadi egois,” Asep Wahyuwijaya.
Sementara, untuk Kabupaten Bogor, tegas dia, ruang koalisi PD
masih terbuka.
“Kita akan memastikan bangunan koalisinya setelah Musda PD Jabar
yang insya Allah digelar dalam waktu dekat ini, sesuai amanat Rakernas. Makanya
kita yang dibawah jangan grasak-grusuk, apalagi menjadi euforia,” tandas Asep
Wahyuwijaya. (pojokjabar.com)
0 Komentar