Asep Wahyuwijaya: Pendidikan Adalah Hal Terpenting dalam Proses Pembangunan Manusia

 


BOGOR – Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menyebut, maju mundurnya peradaban dan keberlangsungan sebuah negara salah satunya sangat ditentukan oleh tingkat kemajuan pendidikannya.

 

Ditegaskan saat memimpin peresmian gedung aula di Sekretariat Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 1 Desember 2022, pria yang akrab disapa AW itu menilai, pikiran-pikiran besar tersebut adalah hal yang dibutuhkan manusia untuk meningkatkan kualitas dalam dirinya.

 

“Saya kira, latar belakang pemikiran yang kokoh dan solid tentang betapa pentingnya faktor pendidikan dalam proses pembangunan manusia ini semestinya dapat dimaknai secara ideologis oleh seluruh pengampu kebijakan. Agar produk kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas SDM ini tidak dilakukan sambil lalu atau sebatas hanya melepaskan kewajiban saja,” kata AW dalam keterangan tertulis yang diterima PAKAR, Jumat (2/12/2022).

 

Untuk mewujudkan itu, lanjut AW, perhatian atas kemajuan dunia pendidikan mulai dari usai dini, dasar dan menengah yang diinisiasi oleh kelompok masyarakat dalam bentuk yayasan pendidikan swasta juga tak boleh luput dari fokus advokasi kebijakan program dan anggarannya.

 

Hal itu, kata dia, adalah upaya pemerataan kualitas pendidikan agar para pendiri yayasan pendidikan swasta juga bisa tumbuh setara dengan lembaga pendidikan yang langsung dikelola oleh negara.

 

“Harus dicatat, jumlah anak usia didik yang bersekolah di lembaga pendidikan swasta itu jumlahnya jauh lebih banyak. Jadi amat layak jika kita pun memberikan perhatian penuh kepada pengelola lembaga pendidikan swasta itu,” tegas AW.

 

Untuk pendidikan anak usia dini, Politisi asal Bogor itu sebelumnya juga telah meresmikan pembangunan sekretariat Ikatan Guru TK Al-Qur’an (IGTKA) Kabupaten Bogor di Kecamatan Ciampea.

 

AW menilai organisasi para guru yang mendidik anak-anak usia dini ini sangat patut untuk diberikan bantuan kantor yang layak dan representatif agar proses berkumpul dan berserikatnya mereka bisa berjalan dengan lebih optimal.

 

Bukan tanpa alasan, politisi yang juga kerap terjun langsung dalam mengawal program pembangunan dan bantuan anggaran dari Pemprov Jabar khususnya ke Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa tempat yang layak bagi para tenaga pengajar anak adalah bentuk kesiapan terhadap perkembangan zaman.

 

AW menilai gantangan zaman yang akan dihadapi jauh lebih kompleks, kebutuhan SDM ke depan dalam menghadapi kebutuhan global bukan hanya pada persoalan kemampuan teknis saja. Namun lebih dari itu, pengetahuan dan pendidikan agama yang akan memberikan pemahaman keagamaan dan turut membentuk karakter seseorang sangat jelas urgensinya.

 

Karenanya, tugas para tenaga pendidik yang mengajarkan baca tulis Al-quran dan pengetahuan agama lainnya pada usia dini tentunya memiliki peran yang sangat strategis dalam meletakan pondasi penting bagi kebutuhan anak-anak di kemudian hari.

 

“Masalah krusial ini yang menjadikan dasar pemikiran saya agar organisasi atau perkumpulan para guru dan tenaga pendidik agama bagi usia dini dapat terfasilitasi maksimal kantor atau sekretariatnya, karena pada tempat itulah mereka akan menumpahkan segala pikirannya untuk berdiskusi, melatih diri dan meningkatkan kompetensinya serta merencanakan agenda-agenda besarnya agar anak didiknya terselamatkan di kemudian hari,” jelas AW.

 

Sumber: KoranOnline

0 Komentar