Asep Wahyuwijaya Tegaskan Daulat Rakyat Harus Dijaga, Ini Alasannya

 


BOGOR – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menegaskan, daulat rakyat harus dijaga dengan baik.

 

“Dalam sistem pemilihan proporsional terbuka daulat rakyat bagaimanapun harus dikedepankan,” ungkap pria yang biasa disapa kang AW tersebut.

 

Lebih lanjut kang AW mengungkapkan, Daulat Partai tak cukup penting kecuali Partai itu hanya sebagai kendaraan politik saja.

 

“Partai hanya benda mati. Ideologinya pun sekarang mirip-mirip sjaa, bahkan ada juga partai yang ngomongnya berplatform kerakyatan tapi kelakuannya menghisap rente dari bansos rakyat,” tuturnya.

 

Akhirnya, kata kang AW, pilihan rakyat akan bermuara pada figur-figur, dimana pun partainya.

 

Saat ini rakyat, menurut dia, terutama juga di Kabupaten Bogor, sudah sangat cerdas dan meyakini bahwa dirinya berkomitmen dengan sosok atau figur yang dipilihnya, bukan dengan partainya.

 

“7 tahun saya berpolitik sebagai anggota parlemen di Jabar, selama itu pula saya berikhtiar untuk menjaga amanah yang diberikan,” papar kang AW.

 

Legislator Dapil Kabupaten Bogor itu menegaskan, pihaknya aktif mendorong anggaran pembangunan rumah sakit, jalan, mendirikan pasar hingga membangun ratusan ruang kelas baru untuk anak-anak di Kabupaten Bogor agar bisa bersekolah dengan baik.

 

Sehingga ke depan, apapun partainya, bagi kang AW titipan amanah yangg besar dan berat itu yang mesti tetap diletakan dalam porsinya secara proporsional.

 

Kang AW menyontohkan, raihan saat Pileg 2019 mendapatkan suara 60 ribuan, naik hampir 50 persen dibanding Pileg tahun 2014.

 

Raihan suara tersebut, menjadi tertinggi di Fraksi Demokrat DPRD Jabar, lebih tinggi juga dari Anton Sukartono Suratto yang memperoleh 50 ribuan suara, lebih tinggi juga dari total perolehan suara yang diraih oleh 6 anggota Fraksi Demokrat di DPRD Kabupaten Bogor.

 

“Padahal saat kampanye Pileg 2019, saya hanya mendatangi 13 titik saja, karena saat itu saya sibuk menjadi pimpinan Pansus RPJMD Jabar dan anggota Pansus RTRW Jabar,” jelas kang AW

 

Lalu, bagaimana kalau tidak jadi Dewan lagi?

 

“Dalam benak dan pikiran saya, hal itu pun sama sekali tidak masalah. Saya bukan tipikal politisi penyuka kekuasaan dan jabatan belaka. Saya tahu dengan konsekuensi amanah yang menyertai saat harus memegang titipan amanah kekuasaan,” jelasnya.

 

“Saya pasti memikirkannya dan melakukan apa yang dipikirkan untuk kebaikan rakyat yang menitipkan amanahnya. Anggap saja, semuanya pun jadi ibadah kan? Supaya enteng dan tak ada beban,” sambung kang AW.

 

Kesimpulannya, sambung dia, daulat rakyat yang mestinya dijaga dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya apapun partainya.

 

“Sebagai penghormatan kepada prinsip-prinsip demokrasi maka daulat rakyat yang utama,” pungkasnya.

 

Sumber: RGB

0 Komentar