BOGOR – Proyek RSUD Parung tak berjalan maksimal. Bahkan, Pemkab Bogor meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melanjutkan pembangunan sekitar Rp219 miliar.
Hal tersebut, menjadi perhatian Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep
Wahyuwijaya. “Saya harus tegaskan lagi, bahwa bantuan Keuangan dari Pemprov
Jabar pada tahun anggaran 2021 kemarin itu bukan Rp93 Miliar tapi Rp112,6
Miliar sesuai dengan angka proposal awal yang diminta oleh Pemkab Bogor dan tanpa
dikurangi satu rupiah pun,” tegasnya.
Legislator Dapil Kabupaten Bogor itu mengungkapkan, angka itu merupakan harga penawaran saat dilelangkan, maka nilai penawaran tertingginya akan berkisar pada angka Rp105 Miliar hingga Rp109 Miliar, artinya ada perbedaan sekitar Rp10 M lebih jika harga lelangnya jadi Rp93 Miliar.
“Nah, sekarang Pemkab Bogor ajukan lagi Rp200-an Miliar, apa tidak
membingungkan? Kemarin saja angkanya dkurangi mereka sendiri dengan alasan
spesifikasi gedungnya dikurangi sekarang malah minta nambah bantuan lagi dengan
besaran yang jauh lebih besar, aneh kan?,” tutur pria yang biasa disapa kang AW
tersebut.
Tak hanya itu, sambung kang AW, informasi yang penting untuk digaribawahi sekaligus layak untuk diketahui warga Kabupaten Bogor, besaran bantuan keuangan untuk pembangunan RSUD Bogor Utara tahun lalu tersebut besarannya mencapai 25 persen dari total bantuan keuangan urusan kesehatan senilai Rp450-an Miliar dari Pemprov Jabar ke seluruh kota dan kabupaten se-Jawa Barat.
“Besaran yang diberikan itu pun merupakan nilai terbesar untuk sebuah
pembangunan fisik pada bantuan keuangan tahun lalu,” ungkapnya.
Menurut kang AW, saat terjadi banyak pencoretan kegiatan dalam
rangka efisiensi anggaran karena PAD Jabar tak tercapai sebagai dampak dari pandemi,
besaran angka bantuan untuk RSUD Bogor tersebut, jangankan dicoret bahkan satu
rupiah pun tak berubah.
“Semua bantuan ke Pemkab Bogor, saya pantau di BPKAD Provinsi
Jawa Barat, mulai dari pembangunan Pasar Cisarua, Pembangunan ruas jalan di
Cigudeg dan Sukajaya hingga bantuan untuk pembangunan RSUD Bogor Utara ini.
Alhamdulillah, semuanya aman dan tak tercoret,” jelasnya.
“Realisasinya di Pemkab Bogor sebagaimana kita tahu, angkanya dikurangi sendiri dan pelaksanaan pembangunannya pun ngayayay,” sambungnya.
Ia menambahkan, ikut memantau pembangunan jalan di Desa Kiara Sari, Kecamatan
Sukajaya bahkan harus bolak-balik dan mengajak Sekda Kabupaten Bogor,
Burhanudin.
“Saking kesalnya dengan cara aparatur terkait dalam menggunakan dan mengelola
bantuan anggaran dari Pemprov Jabar tahun lalu,” ungkapnya.
“Lalu
sekarang mau minta bantuan lagi? Kita lihat nanti saja lah realisasinya. Hanya
saran saya, jangan terlalu berharap banyak ya dan sediakan saja dari APBD
Pemkab Bogor dulu, apalagi program ini kan bagian dari visi misi Ade Yasin dan
Iwan Setiawan juga, tak elok lah, masa untuk merealisasikan janjinya sendiri
harus minta bantuan terus ke pihak lain,” pungkasnya.
Sumber:
Radar Bogor
0 Comments:
Posting Komentar