BOGOR – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya mengaku menyesalkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang tak bisa mengoptimalkan pembangunan RSUD Bogor Utara.
Dirinya menyesalkan
stakeholder di lingkungan Pemkab Bogor yang membuat rencana pembangunan RSUD
tersebut menjadi tidak tepat waktu alias mangkrak.
“Terus terang, logika
berpikirnya itu kalau buat saya sendiri itu sepertinya kurang sreek saja,
karena siapapun developer yang mengerjakan atau pihak manapun pasti telah
mengkalkulasikan waktu yang telah ditetapkan,” ujar Asep Wahyuwijaya kepada
Bogorupdate.com, Rabu (10/3/22) kemarin saat setelah meresmikan RKB Baru bagi
PAUD Mawar Rancabungur.
Ia melanjutkan, dari total
Rp112,6 milyar bantuan dari Pemprov Jabar untuk pengadaan rumah sakit Bogor
Utara ini hal itu merupakan anggaran terbesar yang diberikan teruntuk
pembangunan rumah sakit.
“Harus di manfaatkan dengan
baik perihal ini, karena sudah sangat maksimal Gubernur Jawa Barat, Ridwan
Kamil dan saya pribadi secara khusus yang mendapatkan intruksi dari Dapil saya
ini agar dibantu didorong untuk anggarannya,” paparnya.
Politisi partai Demokrat itu
juga menyayangkan, belum maksimalnya kondisi pembangunan RSUD Bogor Utara oleh
Pemkab Bogor kondisinya masih terbelangkai.
“Itu artinya apa, pelayanan
kesehatan suatu layanan dasar yang menjadi utama khususnya bagi warga Bogor
Utara dari wilayah Kabupaten Bogor khususnya dalam pemberian layanan kesehatan
jadi terlambat seperti ini,” jelasnya.
“Jadi mohon maaf ni, khususnya
bagi warga Bogor Utara Kabupaten Bogor ini yang tadinya saya harapkan tahun
2021 lalu dapat tuntas dan dapat di nikmati oleh masyarakat tersebut, tapi saat
ini pembangunannya masih belum selesai alias mangkrak,,” tambahnya.
Padahal, sambung Asep, dirinya
secara pribadi mengaku telah mengkomunikasikan dengan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Barat, apakah betul adanya
perpanjanga kontrak dengan pihak developer atau pengerja RSUD Bogor Utara ini.
“Kepala BPKAD Jabar ini
menyampaikan akan mengecek terlebih dulu persoalan itu. Dan saat itu saya juga
kirimkan kondisi bangunan rumah sakit Bogor Utara itu. Tapi setahu saya,
anggaran itu hanya pertahun sekali maka bila cair tahun ini maka Laporan
Pertangung Jawaban (LPJ) diakhir tahunnya, karena kalau tidak terserap maka
akan jadi SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, red),” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui,
Pembangunan tahap 1 RSUD Bogor Utara di Desa Cogrek, Kecamatan Parung,
Kabupaten Bogor, dipastikan bakal molor alias tidak akan selesai tepat waktu.
Pasalnya, pembangunan RSUD Bogor Utara yang seharusnya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 ini, realisasi pekerjaannya baru mencapai 80 persen. (Bogorupdate)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar