Jabar Punya PR untuk Tingkatan Indeks Pemuda, DPRD Minta DPP KNPI Bijak

 


BANDUNG - Polemik yang terjadi di tubuh DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) hingga kini belum menemui berakhir. Bahkan, Ketua terpilih pada Musda XV DPD KNPI, Ridwansyah Yusuf Achmad belum diakui oleh DPP KNPI karena hasil Musda tersebut dinilai cacat aturan.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya memaparkan, meski dirinya tidak memahami teknis dan aturan di internal KNPI tetapi sebaiknya DPP KNPI bisa bersikap lebih arif dan bijaksana dalam merespon dinamika para elit pemuda di Jabar.

"Yang paling penting dan mendasar itu kan terjadi proses regenerasi dalam tubuh internal KNPI Jabar yang ditopang oleh spirit kolaborasi dan kekompakan," paparnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (3/9).

Menurut Asep, legitimasi sosio-kultural yang melingkupi elit pemuda di Jabar mestinya juga jadi bahan pertimbangan yang jauh lebih mendasar. Sehingga, bukan semata-mata mempersiapkan teknis dan aturan main dalam tubuh KNPI.

"Terus terang saja, Pemprov Jabar sangat membutuhkan para pemuda dan pemudi yang kompak, guyub dan punya semangat besar untuk membangun daerahnya," tuturnya.

Pasalnya, Pemprov maupun DPRD masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Saat ini IPP Jabar masih di papan tengah usai sebelumnya berada di posisi buncit dari 34 provinsi di Indonesia.

"Barangkali kondisi ini juga yg harus dipahami oleh DPP KNPI," lanjutnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong rekonsiliasi dapat dilakukan secepatnya oleh DPP KNPI dan DPD KNPI Jabar. Sehingga, program-program kepemudaan yang akan mendorong peningkatan IPP di Jabar dapat segera direalisasikan.

Berdasarkan data yang dihimpun, IPP Jabar kini berada di angka 50,00 atau meningkat 3,83 poin dari sebelumnya hanya 46,17 poin. Akan tetapi, IPP Jabar masih terbilang rendah karena masih menduduki peringkat 20.

Sumber: RMOL Jabar

0 Komentar