BANDUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat
membantah tuduhan soal mobilisasi massa untuk melakukan demo.
Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya mengatakan,
pihaknya tidak pernah mendapatkan instruksi memobilisasi massa untuk melakukan demo
menolak kebijakan pemerintah terkait pandemi.
"Belum pernah ada instruksi seperti itu. Kita hanya
diinstruksikan untuk membantu warga menghadapi wabah pandemi ini. Tidak pernah
kita disuruh mengerahkan massa," ujar Asep saat dihubungi, Jumat (30/7/2021).
Partai Demokrat, menurut Asep, justru turun mendatangi
masyarakat untuk memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) hingga
sembako ke setiap daerah.
Hal itu pun dilakukan untuk membantu pemerintah dalam
menangani pandemi virus corona.
Merasa dituduh
Sebelumnya, DPD Demokrat Jabar melaporkan Wakil Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi ke Polda Jabar.
Pelaporan tersebut didasarkan atas postingan Budi Arie
Setiadi di akun Facebook miliknya.
Gambar karikatur tangan yang diunggah ke media sosial itu
dinilai memfitnah Partai Demokrat.
"Wakil Menteri Desa, Budi Arie memposting karikatur
kartun tangan, sudah viral barangkali. Jadi (karikatur) seolah-olah bahwa
Demokrat yang melakukan konsolidasi demo besar-besaran terhadap pemerintah
terkait Covid, padahal itu enggak benar," kata Asep.
DPD Demokrat Jabar menilai bahwa
tindakan Budi merupakan perbuatan menyebarkan kebohongan dan fitnah untuk
menimbulkan kebencian pada Partai Demokrat dan mahasiswa.
Dalam
pengaduan kepada polisi, pihak pelapor menyertakan bukti berupa tangkapan layar
(screenshot) laman Facebook atas nama Budi Arie Setiadi yang memuat karikatur
tangan tersebut.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, karikatur tersebut
menggambarkan sebuah tangan dengan jari yang terpasang boneka karakter.
Asep mengatakan, seharusnya di massa pandemi seperti ini
semua pihak saling bersinergi bahu-membahu dan saling bantu, bukan malah saling
memfitnah.
"Prinsipnya ini jadi warning. Kita tak mau terjebak
bahwa laporan ini instrumen yang menggangu kita semua menangani wabah. Tapi
kita harus kembali ke trek kolaborasi tangani wabah, jangan nyinyir. Wamendes
kan punya tugas dan fungsinya. Lihat di bawah berdaya atau tidak, karena
pemerintah desa ini jadi tulang punggung masyarakat bawah," kata Asep.
Sumber: Kompas (30/7/2021)
0 Comments:
Posting Komentar