BANDUNG - Kongres
Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang berlangsung di Hotel The Hills
Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) adalah upaya pembajakan
partai. Sebab, apa yang dilakukan para peserta merupakan keinginan mereka
sendiri, bukan berdasarkan peraturan atau ketentuan partai yang berlaku.
"Tidak ada pelengseran, yang terjadi pembajakan
partai," kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Asep Wahyuwijaya, SH,
MIpol saat dihubungi POSKOTAJABAR via whatsapp, Sabtu (06/03/2021).
Politisi Demokrat asal Dapil 6 Kabupaten Bogor ITU,
mengatakan, untuk itulah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menilai KLB Deli
Serang adalah KLB Bodong, sebab penggagasnya sudah dipecat. "Yang
dihasilkan pun Ketum (Ketua Umum) abal-abal. Karena nggak punya KTA (Kartu
Tanda Anggota) Partai Demokrat," terangnya.
Selain itu, pemilih suara sah juga tidak ada yang hadir
dalam KLB Deli Serdang. "Pemilik suara sahnya sendiri, dapat dikatakan
tidak ada yang hadir disana. Karena solid dibawah kepemimpinan Ketum AHY (Agus
Harimurti Yudhoyono)," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, bangsa Indonesia berkabung
atas digelarnya KLB. Bahkan, SBY menyebut keadilan telah mati.
SBY juga menyebut, KLB Demokrat yang digelar dan
menetapkan Moeldoko sebagai Ketum tidak sah alias abal-abal. Presiden RI ke-6
ini juga menyebut, KLB yang digelar di Deli Serdang itu mendongkel dan merebut
kursi Ketum Partai Demokrat yang telah disahkan pemerintah.
Kepala Staf Presiden (KSP Moeldoko juga menerima
penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat, dalam KLB partai yang digelar di
Deli Serdang, Jumat (05/03/2021).
Sumber: Poskota (7/3/2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar