JAKARTA
- Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya, menyatakan dukungannya terhadap
kebijakan menghapus buku dan tagih bagi para petani dan nelayan strategis.
"Kebijakan ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung swasembada
pangan di masa depan," ucapnya saat Rapat Kerja dengan Menteri BUMN Erick
Thohir di ruang Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Pria yang akrab disapa Kang AW itu menjelaskan bahwa penghapusan tagihan akan
memberi kesempatan kepada nelayan dan petani untuk mengajukan kembali kredit,
sehingga mereka bisa kembali beraktivitas secara produktif.
Ia menjelaskan, ada beberapa konsekuensi positif yang bakal ditimbulkan sebagai
akibat dirilisnya beleid tersebut. Pertama, selain terhapus dari hak tagih
bank, petani pun akan terhapus dari daftar hitam (blacklist) di BI sehingga
berpeluang untuk kembali mengajukan kredit.
Kedua, pengajuan kembali kredit petani dan nelayan akan berkonstribusi
mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketiga, rencana swasembada pangan dengan
terlebih dahulu mengurusi atau membangunkan kembali pelaku utama sektor
pertanian dapat menjadi modal penting terwujudnya swasembada pangan dalam
jangka waktu ke depan.
"Perlunya pemerintah menciptakan ekosistem permodalan yang mendukung agar
usaha petani dan nelayan kembali bangkit. Jangan sampai kalah oleh pinjol dan
rentenir," kata Kang AW.
Dengan kebijakan yang populis tersebut, politisi asal partai Nasdem ini
berharap petani dan nelayan akan memiliki peluang lebih besar dalam
mengembangkan usahanya, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi secara masif.
Sumber: Antara
0 Komentar