BANDUNG - Survei Repro Indonesia menempatkan Pemprov Jabar terbaik dalam penanganan COVID-19. DPRD Jabar buka suara berkaitan hal tersebut. Anggota DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya menilai survei bukan suatu hal yang urgen di tengah pandemi Corona.
Menurut Asep, penilaian dari hasil survei itu
terlalu dini karena masih banyak penanganan COVID-19 yang harus diselesaikan
Pemprov Jabar. "Menurut saya nggak penting lah survei-survei itu. Kerja
penanganan wabah COVID-19 ini kerja panjang. Terlalu prematur kalau sekarang
sudah bisa dinilai dan dianggap yang terbaik. Urusannya belum selesai
kok," ucap Asep kepada detikcom,
Jumat (1/5/2020).
Ia
juga mempertanyakan urgensi melakukan survei kinerja pemerintah dalam
penanganan COVID-19. Saat ini, Asep menegaskan, yang terpenting ialah semangat
sinergi dalam penanganan COVID-19, baik dari pemerintah pusat hingga ke tingkat
RT.
"Yang urgent itu adalah
sinergitas kerja antar pemerintah pada semua tingkatan, dari pusat hingga
tingkat RT. Bagaimana juga pelibatan dengan pihak swastanya dan masyarakatnya
juga," tuturnya.
"Jadi,
keberhasilan kerja dalam penanganan wabah ini adalah keberhasilan semua. Keberhasilan
semua pihak. Ya tenaga kesehatannya, tentaranya, polisinya, babinsanya hingga
ke warganya. Bukan satu atau dua unsur pemerintahannya saja," ujar Asep
menegaskan.
Menurut Asep, penanganan wabah
ini merupakan kerja maraton. Sehingga dia meminta Pemprov Jabar untuk lebih
fokus memaksimalkan kerjanya dalam penanganan.
"Pemprov
mending terus saja memaksimalkan kerjanya dan kordinasinya dengan pemerintah
pusat dan Pemkab dan Pemkotnya, PSBB di Bodebek baru diperpanjang lagi, PSBB di
tingkat provinsi baru mau dimulai. Distribusi bansos belum seberapa yang
diterima warga, jika dibandingkan dengan 63 persen KK (kepala keluarga) di Jawa
Barat yang insyaallah akan menerimanya, masih banyak PR (pekerjaan
rumah)," ucapnya.
"Saran
saya jangan terlalu cepat terlena, apalagi bangga dengan survei-survei yang tak
mengerti keadaan sesungguhnya itu. Jalan masih panjang, di depan masih banyak
tikungan dan tanjakan juga tebing yang curam," kata Asep menambahkan.
Sebelumnya, Lembaga Riset Repro
Indonesia melakukan survei terkait persepsi publik tentang penanganan wabah
COVID-19 yang dilakukan pemerintah. Dari empat provinsi, Jawa Barat dinilai
paling baik dalam penanganan COVID-19.
Direktur
Eksekutif Repro Indonesia Vici Sofianna Putera memaparkan survei dilakukan
terhadap 1.000 responden. Empat daerah yang termasuk dalam survei itu antara
lain Pemprov Jabar, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Dari
keempat Provinsi, Provinsi Jawa Barat dengan persentase 38 persen dianggap
paling cepat oleh masyarakatnya dalam menangani wabah COVID-19 dibandingkan
tiga provinsi lainnya," kata Vici dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat
(1/5/2020).
Vici
menuturkan 1.000 responden tersebut dipilih secara acak dari total 17.661
responden pada survei Repro sebelumnya tahun 2018-2019. Pengambilan data
berlangsung pada 13 April-20 April 2020. Margin of error dalam
penelitian kurang lebih 3,11 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Detik (1/5/2020)
Sumber: Detik (1/5/2020)
0 Komentar