BOGOR - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya mengkritisi pemerintah pusat terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang rencananya akan dilaksanakan di sejumlah kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Barat, salah satunya Kabupaten Bogor.
"Saya melihat PSBB itu
hanya moderisasi dari agenda karantina kesehatan atau lockdown, sebagaimana yg
ditentukan dalam Undang - Undang (UU) nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan
kesehatan maka kewenangannya ada di pemerintah pusat dan bukannya di Pemprov
Jawa Barat atau pemerintah daerah," kata Asep kepada wartawan, Jumat
(10/4).
Pria berusia 47 tahun ini
menerangkan karena menjadi kewenangan pemerintah pusat, maka konsekuensinya pun
harus menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
"Konsekuensi seperti memenuhi
kebutuhan dasar dan warga berikut hewan ternaknya, semuanya harus mampu
disediakan dan difasilitasi oleh pemerintah pusat. Tapi, saat Pemerintah Pusat
merasa dirinya tak mampu memenuhi kewajibannya maka kebijakab lock down pun
diubah menjadi PSBB," terangnya.
Kepada Pemprov Jawa Barat,
Pemkab Bogor maupun pemerintah daerah lainnya di Bumi Pasundan yang akan
menerapkan PSBB, Asep pun menghimbau untuk tetap jeli dan berhati - hati
"PSBB yang telah
diajukan Pemprov Jawa Baeat kepada Kementerian Kesehatan atau pemerintah pusat
harus dilaksanakan secara jeli dan hati - hati baik mulai dari segi
aturan, penerapan hingga pertanggungjawabannya," himbau Asep
Di masa darurat bencana non
alam covid 19 (virus coroba in) ia pun meminta selamatkan dahulu nyawa warga
dan menperhatikan kebutuhan para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
"Jangan sampai kebutuhan
dokter, perawat dan tenaga kesehatan terabaikan hingga berakibat munculnya
banyak korban jiwa akibat wabah virus corona ini, untuk penangganan wabah virus
menular ini kita bisa mencontoh Negara Vietnam, Korea Selatan atau China
sendiri. Di kesempatan ini saya juga menyampaikan anjuran WHO bahwa
protokol kesehatan yang benar itu adaah basmi dulu pandeminya, minimalkan
penyebarannya, selamatkan dulu nyawa manusia lalu baru kita bicara pemulihan
ekonomi," tutur Asep.
Wakil rakyat dari daerah
pemilihan Kabupaten Bogor ini melanjutkan bahwa penerapan PSBB itu tidak
sederhana dan berkonsekuensi juga pada kerja pemerintahannya.
"Jangan sampai saat PSBB
diberlakukan namun kepatuhan warganya minim dan pemerintahnya sendiri tak siap,
hingga kita gagal dalam penangganan maupun pencegahan penyebaran virus
corona," lanjutnya.
(Sumber)
0 Komentar