BOGOR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengritisi kinerja Disdik Kabupaten Bogor yang juga dinilai tak tanggap mengurusi masalah infrastruktur pendidikan di Bumi Tegar Beriman.
“Secara
prinsip SD dan SMP itu kewenangan Kabupaten Bogor. Mebel itu bisa minta bantuan
ke provinsi. Karena, saya sering liat di kota-kota lain pada minta mebel, alat
komputer, alat peraga, bahkan segala macam,” kata anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat, Asep Wahyuwijaya atau karib disapa AW, Selasa kemarin.
AW
menambahkan, yang penting itu mebel sama komputer karena menjadi sarana yang
paling utama yang setiap harinya digunakan.
Ia
berharap dengan pro aktifnya Pemkab Bogor melakukan pengajuan jangan sampai
kejadian kekurangan mebel terulang kembali.
“Jadi
kalau memang tidak mampu keuangan daerahnya di kabupaten, ya kita ke provinsi,
ya harus Disdik Bappeda ngobrol dulu,” cetusnya.
Ketika
ditanyai masalah pengadaan mebel, perlu adanya tata kelola agar penyaluran
benar-benar merata. Sehingga keperluan apapun yang ada disetiap sekolah bisa
teratasi.
“Mestinya
menurut saya Disdik melakukan itu. Jangan hanya minta kemudian dilemparkan.
jangan sampai permintaan proyek pengadaan selesai disitu, jangan fisik doang
konsennya jangan hanya ke pengadaan saja, tapi kepada pemanfaatannya juga,
sehingga pengawasan berjalan dilakukan,” tuturnya.
Bahkan
ia mengungkapkan, masalah pemberian bantuan tidak harus berdasarkan menunggi
pengajuan, Pemkab Bogor harus melakukan monitoring ke lapangan mana saja
sekolah yang membutuhkan.
“Seharusnya Disdik jangan menunggu pengajuan, tapi turun kelapangan, berapa yang rusak, berapa sih yang butuh mebel, berapa sekolah yang belum punya prestasi sama sekali? harusnya mereka punya peta itu dong jangan selalu nunggu. Kenapa? karena itu kewajiban mereka jadi Disdik jangan menunggu,” pungkasnya. (indonews)
0 Komentar