BOGOR - Anggota DPRD Jawa Barat
Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, Asep Wahyuwijaya menanggapi
berkurangnya jumlah penduduk di Kabupaten Bogor.
AW begitu pria ini disapa, menilai jika penurunan jumlah
penduduk yang mencapai 500 ribu jiwa ini merupakan momentum Pemkab Bogor untuk
berbenah. Terlebih, berkurangnya penduduk tersebut diduga akibat banyak PHK
yang dilakukan perusahaan.
“Harus dicari tahu, penduduk yang pulang ke daerah asalnya itu
dulu bekerja dimana. Jika bekerja di kawasan industri, harus dicari tahu
industri nya dimana. Saya rasa ini harus dijadikan momentum,” ujar AW kepada
PAKAR, Minggu (21/2/2021).
Dia menjelaskan, momentum yang harus diambil dimaksudkan agar
ketika Pemkab Bogor mendapatkan data pekerjaan mereka di kawasan Industri atau
sebagainya, itu bisa menjadi acuan untuk mendapatkan kebijakan yang efektif
dalam masa pandemi Covid-19.
“Kita bisa memaksimalkan penduduk asli Kabupaten Bogor. Seperti
kita tahu kawasan Industri di Jawa Barat sebetulnya bukan menampung penduduk
asli. Misalnya di Karawang, itu unik. Tingkat kemiskinan tinggi, padahal
kawasan Industri. Jawabannya, yang bekerja itu bukan warga setempat,” ungkap
AW.
Dengan kondisi saat ini, AW menyebut jika Pemkab Bogor memiliki
peluang untuk membuka lapangan pekerjaan lebih lebar terutama bagi warga
pribumi.
“Memang ini bergantung pada kapasitas, kompetensi warga yang
bersangkutan. Tapi menurut saya, pemerintah memiliki kewajiban untuk hal ini,”
tuturnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat ini meyakini, jika
industri di Jawa Barat akan bangkit.
“Kita memang tak pernah tahu kapan Pandemi Covid-19 ini
berakhir. Tapi saya yakin, industri di Jawa Barat seperti di Bogor, Purwakarta,
Karawang, Bekasi, hingga Subang bisa tetap tumbuh,” jelas AW.
Sebelumnya diberitakan, jumlah penduduk di Kabupaten Bogor
menurun drastis. Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk
di Bumi Tegar Beriman ini berkurang hingga 500 ribu jiwa.
“Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor turun jadi 5,4 juta jiwa
dari sebelumnya 5,9 juta,” ungkap Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten
Bogor, Ujang Jaelani kepada PAKAR.
Penurunan tersebut merupakan pendataan yang dilakukan BPS
Kabupaten Bogor pada tahun 2020.
Ujang menduga, penurunan jumlah penduduk di Kabupaten Bogor
merupakan dampak daripada Pandemi Covid-19. Salah satunya karena minimnya
lapangan kerja akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang banyak dilakukan
perusahaan.
“Jadi efek pandemi ini, terjadi pergerakan penduduk, khususnya
penduduk pendatang di kab bogor ke tempat asalnya,” jelas Ujang.
Sumber: Pakar Online
(21/2/2021)
0 Komentar