BOGOR - Pasangan calon (Paslon) , Dedi Mizwar (Demiz) – Ahmad Syaikhu yang akan maju di pentas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat ( Jabar) 2018 mendatang. Kian lengket dan semakin mesra bak penganten baru yang tidak mau terganggu kemesraannya. Meskipun Partai Gerindra mencoba “menggoda” PKS, PAN yang berkoalisi beserta Demokrat untuk mengusung Demiz-Ahmad Syaikhu, agar masuk dalam barisan Gerindra paska pengusungan Jendral Purnawirawan Sudrajat sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jabar.
Menanggapinya, Wakil DPD Partai Demokrat (PD) Jabar, Asep Wahyuwijaya,
menilai sikap Gerindra yang sedari awal sudah meninggalkan Demiz adalah hal
wajar.
“Saya kira sah sah saja bagi Gerindra untuk memilih dan tidak
memilih siapa teman koalisinya dalam Pilgub Jabar. Hanya rasanya perlu saya
sampaikan kepada teman teman di Gerindra bahwa pasangan Cagub dan Cawagub itu
bukan semata-mata keinginan Demokrat saja. Ini yang perlu dipahami,”jelas Asep
Wahyuwijaya, saat di hubungi triasbogor.com Sabtu (9/12/2017).
Pria yang akrab di sapa Kang Asep Wahyu ini menambahkan, proses komunikasi politik yang dilakukan oleh
Demokrat, PKS dan PAN. Tidak serta merta atau tiba-tiba. Akan tetapi melalui proses panjang yang dilalui berdasarkan semangat
silih asih silih asah silih asuh.
“Jadi, tidak ada
paksaan apalagi drop-dropan dari atas. Kalau Gerindra sekarang punya calon
sendiri, itu kan haknya yang bersangkutan juga,”tegas Kang Asep Wahyu, juga
Anggota DPRD Jabar asal Dapil Kabupaten Bogor.
Ketika disinggung ajakan Gerindra ke PAN dan PKS untuk
bergabung. Pihaknya pun berpendapat jauh dari kemungkinan.
“Tapi apakah PKS
sekarang mau begitu saja dilamar Gerindra, saya tidak yakin juga. Demiz –
Syaikhu sedang kasmaran tingkat tinggi, ibarat orang pacaran, dunia ini pun
rasanya seperti milik mereka saja,”cetus Asep Wahyu politisi asal Bogor Barat.
Sementara itu PKS masih memiliki harapan besar bergabungnya
Gerindra bersama PAN dan Demokrat. Sebab, dari awal empat partai itu
berkomunikasi namun ditengah perjalanan Gerindra putar arah.
“Kami berupaya membentuk koalisi utuh dari empat partai,”terang
Ahmad Syaikhu, kepada pewarta Jum’at (8/12/2017) di Gedung Qolbun Salim,
Sukabumi.
Dilanjutkannya, setelah Gerindra hengkang, PKS beserta PAN
dan Demokrat sepakat berkoalisi untuk mengusung Demiz dan Ahmad Syaikhu.
Kendati demikian, PKS masih membuka peluang bagi Gerindra untuk berkoalisi.
Sebab, kalau koalisi utuh empat partai maka 37 kursi di DPRD Jabar terhimpun
dukungan.
Disisi lain, Ketua DPD Gerindra Jabar,Mulayadi, mengatakan bahwa
partai besutan Pravowo kini memiliki calon yang akan di usung. Namun di
perlukan kawan koalisi untuk mendorong calonnya tersebut. Alhasil, Gerindra pun
“mencolek” PKS dan PAN.
“Selama belum terdaftar, semua kemungkinan bisa terjadi,” kata
Mulyadi, seperti di kutip merdeka.com Sabtu (9/12/2017).
0 Komentar