BOGOR - Anggota DPRD Jabar Fraksi Demokrat, Asep Wahyuwijaya intensif melakukan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Alhasil, dari agenda yang dijalankan berbuah simpati rakyat.
Apa saja kegiatan Kang Asep
selama sepekan terakhir ini? Diantaranya operasi pasar murah, tabur benih ikan,
penghijauan, jaring aspirasi masyarakat, santunan yatim, ngobrol santai dengan
aktivis, temu wicara dengan kader PKK dan terbaru penyerahan mesin pengolah
sampah di Desa Bendungan, Ciawi.
Nah, sederet kegiatan dilakukan
pria yang akrab disapa Kang Asep itu dikesankan sebagian orang sarat
kepentingan politis. Musababnya nama Wakil Ketua DPD Partai Demokrat (DPD)
Jabar ini digadang-gadang sebagai figur kandidat bupati atau wakil Bupati Bogor
di Pilkada Kabupaten Bogor 2018.
Benarkah Kang Asep turun ke
masyarakat karena syahwat pilkada ? Ia menjawab secara tegas bahwa kegiatan
yang tengah dijalaninya secara substansif menjadi agenda rutin dirinya selaku
wakil rakyat di DPRD Jabar, yang dipilih rakyat Kabupaten Bogor.
“He he he, sama sekali tidak
ada hubungannya dengan Pilkada. Rasanya apa yang saya lakukan tahun ini sama
saja dengan agenda tahun lalu,” ungkap politikus kelahiran Kecamatan
Cibungbulang itu kepada polbo di Ciawi, Senin 25 September 2017.
Menurut Kang Asep, hanya saja
yang membedakan kegiatannya sekarang adalah soal ruang gerak, karena semakin
melebar. Dulu terfokus di wilayaj Bogor Barat, yabg merupakan basis pemilihnya.
“Sekarang sampai ke Bogor
Selatan, Utara, bahkan Bogor Timur. Menjelajah empat penjuru arah mata angin,”
Ia menceritakan. “Karena saya ingin berbuat untuk semua warga Kabupaten Bogor.”
Kang Asep melanjutkan, selama
ini menjalin komunikasi dengan baik ke semua segmen masyarakat, termasuk selalu
berusaha memenuhi undangan aktivis-aktivis muda yang cinta, peduli, dan berbuat
untuk Bogor.
“Sekarang para kelompok anak
muda pun agak sering mengundang saya untuk berdiskusi di grup-grup mereka,”
katanya.
Ia juga memfasilitasi pengajuan
bantuan ke Pemprop Jabar pun semakin melebar wilayahnya. Kang Asep melakukan
semua itu masih relevan dan in-line dengan tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Enggak usah heran. Karena
tugas saya sebagai anggota dewan, sudah semestinya begitu,” Kang Asep
mengungkapkan. “Justru anggota dewan yang jarang turun lagi ke konstituennya,
yang malah aneh.”
Politikus yang dikenal santun dan agamis ini memastikan, semua
aktivitasnya tidak ada kaitan dengan panggung politik Pilkada Bogor 2018.
“Kalau ada yang mengkorelasikannya, saya kira wajar saja.”
Geliat politik yang dlakukan
Kang Asep rupanya diteropong para kandidat bupati dan wakil bupati, bagaimana
kalau ada pinangan ? Ia menyerahkan sepenuhnya kepada partai dan masyarakat.
“Jika memang publik senang
dengan saya dan dianggap berdampak elektoral pada Pilkada, ya kita lihat saja
nanti saja,” imbuh Kang Asep.
Yang terpenting bagi Kang Asep,
terlebih dahulu harus mendidik dan mencerdaskan masyarakat soal politik serta
hak-haknya sebagai warga negara di hadapan pemerintah.
“Itu jauh lebih berharga
ketimbang menjadikan mereka sebagai objek untuk raihan saja,” ujarnya.
Pria yang mengenakan kacamata
itu tidak mau dikatagorikan menjadi politisi penggandrung kekuasaan, namun
miskin pengabdian. Maka tak heran Kang Asep Wahyu yang juga mantan aktivis
eksponen 98 itu menyukai istilah high politics atau politik adi luhung,
berkonsentrasi pada pengabdian masyarakat dan umat.
“Bukan low politic. Pengabdian
belum tuntas dan teruji, malah ribut, kasak-kusuk dan menjajakan diri meski
dengan gagasan dan ide yang amburadul,” Kang Asep menyindir. (politikabogor)
0 Komentar