Alami Turbulensi Politik, Peta Pilbup Bogor 2018 Masih Cair


BOGOR
 –  Pergerakan peta politik menjelang pendaftaran pasangan calon ke KPUD hitungan menit. Walaupun konfigurasi koalisi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat atau Pilub Jabar 2018 mulai pasti, namun sejumlah partai masih  menghadapi turbulensi politik.  Kondisi tersebut berpengaruh terhadap konstalasi di pemilihan kepala daerah (pilkada) kota dan kabupaten Bogor.

“Ada kecenderungan linier dengan koalisi Pilgub Jabar. Masalahnya konfigurasi Pilgub belum selesai semua. Baru PD dan PG (Demokrat dan Golkar) Gerindra dan PKS, yang terbaru Nasdem, PPP, PKB dan Hanura. Masih ada yang turbelen (perubahan),” kata Asep Wahyuwijaya Wakil Ketua DPD Partai Demokrat kepada Polbo, Sabtu malam, 6 Januari 2018.

Terkait dengan arah politik Partai Demokrat di Pilbup Bogor, Asep Wahyuwijaya menilai petanya relatif masih cair hingga menit terakhir pendaftaran pasangan calon ke KPUD Kabupaten Bogor. “Kesimpulannya sih masih pada cair,” ujar Anggota DPRD Jabar asal Kabupaten Bogor ini.

Kemungkinan turbulensi politik di Pilbup Bogor masih terjadi. Kecuali PPP, PKB dan Gerindra, selebihnya masih belum mengumumkan pasangan calon dan koalisi partai politik. Pergerakan dari elite politik masih terjadi. Duet Ade Ruhendi alias Jaro Ade dengan Inggrid Kansil (Golkar-Demokrat) masih belum aman. Soalnya, DPP Golkar belum menyerahkan SK Rekomendasi terhadap Jaro Ade. Berbeda dengan Bima Arya Sugiarto dan Dedi A Rachim yang sudah resmi mendapat SK rekomendasi dari DPP Golkar pada Kamis, 4 Januari 2018.

Belakangan, beredar asumsi koalisi Golkar, PAN dan Demokrat masih bisa berubah.  Apalagi, masih ada pergerakan dari partai lain yang ingin mengusung calon selain Jaro Ade. Namun, asumsi tersebut dibantah kader Partai Golkar Kabupaten Bogor. Ia menyatakan rekomendasi Jaro Ade sebagai calon bupati sudah aman. “Sudah ada,” kata Daden Ahmad Sughiri pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor kepada Polbo via whatspp, Ahad 7 Januari 2018. (polbo)

0 Komentar